Rabu, 17 Desember 2014

Writer Block'ed : Cerpen 001

Chalange : Pilih satu novel, buka halaman terakhir, dan jadikan kalimat terakhir sebagai awal dari ceritamu.

Chosen Book : Haunted School by Akbar

Last Sentence of the Novel : "Hari yang begitu indah dan damai"

Genre : Thriller


Before I start, don't forget to support author by buying their book. Let's start!


Hari yang begitu indah dan damai. Sunyi. Jauh dari kebisingan kota dan asap tebal yang menyesakan dada. Matahari terasa hangat. Tanganku hangat. Ini semua terasa sangat luar biasa. Angin sejuk, pepohonan yang menghalangi sinar matahari. Ini... ini luar biasa.

Kubasuh seluruh badanku di sungai, kurasakan airnya membasahi tanganku, menghapus rasa hangat dan digantikan dengan kesejukan. Sejuk. Airnya tidak deras, namun seperti ada yang mendorong kakiku. Arus air ini cukup deras untuk menghanyutkan benda yang cukup berat. Tapi tidak cukup untuk benda yang sangat berat, bukan?

Oh, payah. Otakku tidak bisa berkerja. Ayolah, pikirkan.

Aku harus lepas.

Tapi aku tidak mungkin lepas. Sudah terlambat. Penyesalan tak ada gunanya. Udara, tanah, air... semuanya melihat. Semuanya memberikan ketenangan, dan aku tidak mau meninggalkan mereka. Mereka tetap memberikan kenyamanan walau aku melakukan hal buruk. Mereka seperti teman lama. Mereka indah. Memberikan kedamaian...

...aku mendapat ide.

Mungkin berhasil.

Aku mengambil pisauku, lalu aku berjalan mendekati pohon tempat aku menaruh pria pengkhianat itu yang sudah tidak bernafas. Aku padahal baru membersihkan diri, kenapa ide ini baru muncul di kepalaku?

Aku memulai perkerjaanku. Setelah selesai, aku berbalik, meminta maaf pada sungai yang telah kunodai sebelum melempar kepala pria itu.

Sekarang, hari ini menjadi hari yang jauh lebih indah. Tanpa perasaan cemburu yang dia lakukan.

...dan hari ini jauh lebih damai karena aku tak perlu perang mulut dengannya lagi.


End note : Writer Block'ed adalah episode Journal of Rohaluss kalau aku kehabisan ide cerita. Dalam rangka melancarkan keinginanku untuk menulis, kutulis cerita baru atau cerpen, atau kalian akan mendapati chapter Defrosted baru.

Oke, Rohaluss out. Sekali lagi, Support the author. Buy their book. Got it?

Senin, 20 Oktober 2014

FantasTeen Battle 2014 : Strikes Again [+ Bad News]

I am back, guys!!

Aku yakin kalian enggak nunggu penjurian dari orang aneh ini. Tapi tetap saja aku akan melanjutkannya dengan ke*cacat*an yang parah. Anda benar sekali. Cacat.

Aku punya tiga alasan kenapa FantasTeen Judgement tahun ini cacat.

1. Laptop yang biasa kugunakan mewarnai mendadak rusak. Ya. Maka, di FantasTeen judgement ini gak ada gambarnya. Gambarnya... ya, itu. Itu dia... maafkan aku. Maafkan...

2. Hadiahnya datang terlambat. Aku sedang memperbaiki laptop milikku dan kemungkinan besar hadiahnya selesai tahun depan. I feel so sorry... I am sorry, my favorite author...

3. Aku fokus menyiapkan diri untuk mengikuti NaNoWriMo (National Novel Writing Month) di bulan November nanti.


But without futher ado, I will announce my favorite book this year.

___________________________________
Tema Horror Terfavorit ala Rohaluss :

Pemegang posisi pertama :
  Lucid Dream by Ziggy Z

Yeah! Selamat untuk (Kak) Ziggy yang sudah mempertahankan gelarnya! *Wut?*


Aku dimarahin Wheza karena gak manggil Akbar dan Ziggy dengan sebutan 'kak'... yah, aku sudah diperingatkan. Aku harus menurut.

Yang paling kusukai dari Lucid Dream? Semuanya!! Apalagi bagaimana orang bereaksi dengan hantu! (Soalnya akhir akhir ini... semua FantasTeen berhantu semua hantunya baik dan semua orang percaya mereka baik. That's so annoying!!) Bahasanya juga, apalagi pada saat chapter pertama kerasa banget sudut pandang anak anaknya.

hal terakhir yang aku suka? The main ghost is "pinabokeun". Kalau kalian gak bisa bahasa sunda atau aku salah tulis... pokoknya aku mau nabok si hantu utamanya dengan alasan tertentu.

Tapi reward kedua untuk penulis diberikan kalau tiga kali berturut turut! Jadi, siapakah yang mendapatkan fanart (yang bakal datang terlambat)?

Pemegang Posisi Kedua :
Mysterious Murder by Violine Andita

Yeah! I really... really... really like MURDER MYSTERY STORIES!!

Dan walaupun aku bisa menebak motif pembunuhnya sebelum halaman ke lima puluh (note : Rohaluss kebanyakan baca novel Agatha Christie dan novel detektif yang lebih complicated) tapi aku terkesan dengan cara menyampaikan kasusnya. Dan ditambah lagi, karena novel pembunuhan di fantasteen itu jarang... oh, betapa aku bahagia melihat novelmu!

Coba kalau lebih mengejutkan sedikit. Pasti pertama (hei...hei...).

Aku pingin ngasih masukan. Gini gini aku ini penulis novel misteri. Tapi aku juga belum pernah ngirim surat pembaca secara resmi. Jadi ya... gak deh.

Mohon bersabar menerima hadiahnya ya!


Pemegang Posisi Ketiga :
Ghost Dormitory in Sidney by Ziggy Z

Whoa, Ziggy lagi? *plak*

Saatnya pergi ke tumblr miliknya dan mulai menghaj... memberi selamat. (kalau boleh jujur, aku iri dengannya)

I really recomend this book. Hantunya bagus, gak baik dan gak ngajak ngomong setelah bilang 'aku ini hantu baik'. Biarkan aku menarik nafas sebentar. *Huff...puff...* Aku benci FantasTeen hantu karena hal di atas.

Kembali ke bukunya. Aku gak mau komentar apa apa lagi sih. Biarlah menjadi rahasia Rohaluss yang menyukai sedikit bumbu sejarah pada buku. Gaaak!! Bukan. Intinya Rohaluss lagi males komentar karena... karena KARAKTERNYA TRAP!! Di cover karakternya cewek. Tapi itu asrama cowok!!

Langsung saja ke yang berikutnya.


Pemegang Posisi Keempat
Ghost Dormitory in Paris


Pemegang Posisi Kelima
Nightmare by Indira


Posisi Keenam sampai sepuluh secara acak... oh, tunggu. Gak nyampe sepuluh judul. Gak jadi deh.

Kontestan yang muncul pada 2014 :
  1. Ghost Dormitory in Tokyo
  2. Ghost Dormitory in Sidney
  3. Haunted School
  4. Mysterious Murder
  5. Terrible Mission
  6. The Lagaziv
  7. Nightmare
  8. Ghost Dormitory in Paris

___________________________________
Fantasy Book Terfavorit ala Rohaluss

Pemegang Posisi Pertama 2013 :
  Wonderworks by Ziggy Z

Pemegang posisi 2-5 berturut-turut tahun 2013:
  Dream Traveler by Fauzi
  Magic Pearl by Billy Brilliant
  Solvite by Hilmy an Nabhany


2014

Pemegang posisi pertama
Absolute Zero by Fauzi

Beri applause untuk penulis yang satu ini!

Kamu tahu apa yang paling kusuka dari buku ini? Pastinya enggak, kan aku gak bilang ke kalian. Ini tentang media. Betapa berbahaya peran media dan berita bagi kehidupan. Serasa ngebahas black campagin di pemilu, ya? Enggak, kok. Ini masih soal buku.

Dan membuat past + future alternative sebagai latarnya itu keren. Aku enggak kepikiran sampai situ. Cuma past alternate dan future alternate secara terpisah. Tapi lupakan soal itu! Kembali ke konfliknya! Tapi kalau dibahas semua spoiler (wah, iya juga ya?).

But man, you scare me. Minor spoiler : Why did you send a journalist to a chaos field? Oh, wait. That is not a spoiler. Oke.

Sebenarnya aku jatuh cinta sama Redas dan Arus pada cerita ini. Sama kayak jatuh cinta sama Chris dan Nadine *woy beda cerita woy*. Kau tahu perasaan dimana kamu jatuh cinta sama karakter, dan bukan pada orang? Lupakan. Lupakan saja. Karakternya itu loh... KARAKTERNYA ITU...!!! *ditampar*

Oh, astaga. Ada yang punya oksigen?

Nanti aku lanjut lagi ya... bisi waktunya abis dipake ginian. Bahaya. Arus Revoir!! Aruuuuussss!! Waaahhhh!!!

...sampai mana aku tadi? Oh, ya. Yang kedua.


Pemegang Posisi Kedua :
Toriad by Ziggy Z

Yes, who does'nt like thieves group on an epic stories?

Memang seharusnya seperti ini. Tidak hanya Loyal Knight stories atau beautiful princess *what?* tapi perkerjaan gelap juga bisa menjadi cerita menarik. Thieves! Assasins! Smuglers! Yeah... yang satu ini thieves.

...itu bukan spoiler, kan? Bukan..? Oh, oke. Minor spoiler. Maaf.

Tapi aku suka ide ceritanya... semua karakter Major punya background sendiri. Battlescene nya dapet. Pingin nyulik Green terus bawa ke rumah... tapi nanti aku dimarahin penulisnya. Minor Spoiler : Yang udah baca bukunya, kalian tahu alasan utama kenapa aku gak mau melakukannya. Ngerti? Gak? Yasudah. Gak apa apa. Itu juga gak penting, ya?

Aku udah gak mau komentar apa apa lagi soalnya udah tahu blog nya punya Ziggy. Jadi responnya bisa langsung kukirim ke sana... Hahaha... *gak*.

Penasaran? Sana beli bukunya sendiri.



Walaupun kalau boleh di satu tingkatkan, posisi ketiga, keempat dan kelima sebenarnya ada di satu posisi. Tahun kemarin juga sama. Cuma karena harus pilih satu, ya... sudah. Jadi kalian saja yang pilih urutannya mau gimana. Mau ketiga terus kelima baru keempat boleh. Mau kedua kelima terus ketiga boleh. Terserah pokoknya. Tulis aja pendapat kalian. Saya bingung.



Pemegang Posisi Ketiga (keempat dan kelima)
Wonderworks by Ziggy Z

Pemegang Posisi Keempat (ketiga dan kelima)
Dream Traveler by Fauzi

Pemegang Posisi Kelima (ketiga dan keempat)
The Legend of Hell's Sword by Alief Wheza

Tuh, Whez. Gak usah penasaran lagi sekarang, bocah. Jangan lupa balas pesanku di FB. *Deathglare*


Next Three Books :

Pemegang Posisi Keenam : Time Capsule by SarTav

Pemegang Posisi Ketujuh : Final Destiny by Mona

Pemegang Posisi Kedelapan : Magic Pearl by Billy Brilliant


Kontestan yang muncul :
1. Time Capsule
2. The Legend of Hell's Sword
3. Pangeran Mimpi Zera
4. Final Destiny
5. Absolute Zero
6. The Book of Black Spell
7. Sihir dan Manusia Serigala
8. Rumah Angker (karena menurutku lebih menjurus ke Fantasi)
9. Toriad
10. (Coba kuingat lagi, oke?)



FYI, Part berikutnya akan memutuskan yang ada di bawah ini!!


_________________________________
The Most Memoriable Character [3 Characters]

1. Nadine (Lucid Dream)
2. Chris (Lucid Dream)
3. Haris (The Legend of Hell's Sword)
4. Arus Revoir (Absolute Zero)
5. Eleonor (Ghost Dormitory in Paris)
6. Amalia (Dream Traveler)

__________________________________

Cutest Couple!

1. Abbey x Adelfo (Wonderworks)
2. Nadine x Chris (Lucid Dream)
3. Aris x Amalia (Dream Traveler)

__________________________________
Epic Battle Award

1. Dream Traveler
2. Wonderworks
3. Sihir dan Manusia Serigala
4. Absolute Zero
5. The Lagaziv

Stay tuned, guys!

Sabtu, 27 September 2014

Buat Inspirasi Random : Game of Lyrics

CARA BERMAIN :

THIS GAME IS UNDER CONSTRUCTION!! Kalian bisa test dan mencoba menginspirasi diri sendiri di sini dan membantuku melanjutkannya dengan cara komentar.


Cukup klik salah satu dari link dibawah.

Kalian harus meresapi lirik dan membuat cerpen/novel/artwork/lainnya dengan lirik tersebut.

Cara lainnya adalah men-download dan menulis apa yang kalian bayangkan.


Note for vote : Kalian boleh saran penyanyi dan lagu di komentar.



Note for the one who worried : Tenang. Gak ada lirik Anaconda atau yang berhubungan dengan itu. Kategori-nya sudah dikelompokkan. Dan ngomong-ngomong, mungkin bener-bener random. Edisi ini adalah salah satu yang akan di-update secara berkala setiap kali aku ingat.



Majority dari lirik di bawah dari penyanyi favoritku.



Kategori Lirik: Romance (Fall in love, broken heart, anything will do)

[LINK] [LINK] [LINK] [LINK] [LINK] [LINK] [LINK] [LINK] [LINK] [LINK] [LINK] [LINK] [LINK] [LINK] [LINK] [LINK] [LINK] [LINK] [LINK] [LINK] [LINK] [LINK] [LINK] [LINK] [LINK] [LINK] [LINK] [LINK] [LINK] [LINK] [LINK] [LINK] [LINK] [LINK] [LINK] [LINK] [LINK] [LINK] [LINK] [LINK] [LINK] [LINK] [LINK] [LINK] [LINK] [LINK] [LINK] [LINK] [LINK] [LINK] [LINK] [LINK] [LINK] [LINK] [LINK] [LINK] [LINK] [LINK] [LINK] [LINK] [LINK] [LINK] [LINK] [LINK] [LINK] [LINK] [LINK] [LINK] [LINK] [LINK][LINK] [LINK] [LINK] [LINK] [LINK] [LINK] [LINK] [LINK] [LINK] [LINK] [LINK] [LINK] [LINK] [LINK] [LINK] [LINK] [LINK] [LINK] [LINK] [LINK] [LINK] [LINK] [LINK] [LINK] [LINK] [LINK] [LINK] [LINK] [LINK] [LINK] [LINK] [LINK] [LINK] [LINK] [LINK] [LINK] [LINK] [LINK] [LINK] [LINK] [LINK] [LINK] [LINK] [LINK] [LINK] [LINK] [LINK] [LINK] [LINK] [LINK] [LINK] [LINK] [LINK] [LINK] [LINK] [LINK] [LINK] [LINK] [LINK] [LINK] [LINK] [LINK] [LINK] [LINK] [LINK] [LINK] [LINK] [LINK] [LINK] [LINK]

Kategori Lirik: Dark

[LINK] [LINK] [LINK] [LINK] [LINK] [LINK] [LINK] [LINK] [LINK] [LINK] [LINK] [LINK] [LINK] [LINK] [LINK] [LINK] [LINK] [LINK] [LINK] [LINK] [LINK] [LINK] [LINK] [LINK] [LINK] [LINK] [LINK] [LINK] [LINK] [LINK] [LINK] [LINK] [LINK] [LINK] [LINK] [LINK] [LINK] [LINK] [LINK] [LINK] [LINK] [LINK] [LINK] [LINK] [LINK] [LINK] [LINK] [LINK] [LINK] [LINK] [LINK] [LINK] [LINK] [LINK] [LINK] [LINK] [LINK] [LINK] [LINK] [LINK] [LINK] [LINK] [LINK] [LINK] [LINK] [LINK] [LINK] [LINK] [LINK] [LINK] [LINK] [LINK]

Kategori Lirik: Fantasi / Banyak yang berhubungan dengan imajinasi

[LINK] [LINK] [LINK] [LINK] [LINK] [LINK] [LINK] [LINK] [LINK] [LINK] [LINK] [LINK] [LINK] [LINK] [LINK] [LINK] [LINK] [LINK] [LINK] [LINK] [LINK] [LINK] [LINK] [LINK] [LINK] [LINK] [LINK] [LINK] [LINK] [LINK] [LINK] [LINK] [LINK] [LINK] [LINK] [LINK] [LINK] [LINK] [LINK] [LINK] [LINK] [LINK] [LINK] [LINK] [LINK] [LINK] [LINK] [LINK] [LINK] [LINK] [LINK] [LINK] [LINK] [LINK] [LINK] [LINK] [LINK] [LINK] [LINK] [LINK] [LINK] [LINK] [LINK] [LINK] [LINK] [LINK] [LINK] [LINK] [LINK] [LINK] [LINK]

Kategori Lirik : Slice of Life, Society, and Character Psychology

[LINK] [LINK] [LINK] [LINK] [LINK] [LINK] [LINK] [LINK] [LINK] [LINK] [LINK] [LINK] [LINK] [LINK] [LINK] [LINK] [LINK] [LINK] [LINK] [LINK] [LINK] [LINK] [LINK] [LINK] [LINK] [LINK] [LINK] [LINK] [LINK] [LINK] [LINK] [LINK] [LINK] [LINK] [LINK] [LINK] [LINK] [LINK] [LINK] [LINK] [LINK] [LINK] [LINK] [LINK] [LINK] [LINK] [LINK] [LINK] [LINK] [LINK] [LINK] [LINK] [LINK] [LINK] [LINK] [LINK] [LINK] [LINK] [LINK] [LINK] [LINK] [LINK] [LINK] [LINK] [LINK] [LINK] [LINK] [LINK] [LINK] [LINK][LINK] [LINK] [LINK] [LINK] [LINK] [LINK] [LINK] [LINK] [LINK] [LINK] [LINK] [LINK] [LINK] [LINK] [LINK] [LINK] [LINK] [LINK] [LINK] [LINK] [LINK] [LINK] [LINK] [LINK] [LINK] [LINK] [LINK] [LINK] [LINK] [LINK] [LINK] [LINK] [LINK] [LINK] [LINK] [LINK] [LINK] [LINK] [LINK] [LINK] [LINK] [LINK] [LINK] [LINK] [LINK] [LINK] [LINK] [LINK] [LINK] [LINK] [LINK] [LINK] [LINK] [LINK] [LINK] [LINK] [LINK] [LINK] [LINK] [LINK] [LINK] [LINK] [LINK] [LINK] [LINK] [LINK] [LINK] [LINK] [LINK] [LINK]

Kategori Instrumental : Galau



Kategori Instrumental : Beat


Kategori Tidak Disarankan (Sedikit menjurus 'kesana'... tapi masih dalam garis batas okey...)

[LINK]



END NOTE :

Sabar ya bro. Ada beberapa lirik isinya mengandung dua kategori (seperti Romance Dark, Romance Fantasy, Romance apapun) dan aku nulis dua kali di satu waktu.


Apalagi, Owl City liriknya penuh imajinasi, dan romance-nya manis. Seperti :

I'll meet you there : [LINK]

Fireflies (Favoritku! Penuh Fantasi!) : [LINK]

If My Heart was A House (Rada gombal, manis) : [LINK]

Deer In The Headlights (tentang Love at First Sight? Lucu, bukan?) : [LINK]

Take It All Away, lagu sedih : [LINK]

Dan yang menarik, lirik yang jatuh cinta pada... hantu? Owl City unik, ya? [LINK]



Yah... and again, this page is under construction. You can help me by commenting bellow.

Song just added : Owl City - Simple Plan - Maroon 5 - The Script - A7X - Vocaloid

Sisanya nunggu sebentar...


Sabtu, 06 September 2014

FantasTeen Battle 2014 : Strikes Again Preperation

Peace out
Rohaluss FantasTeen Judgement Starts Now!

Setelah mendapat beratus pertimbangan (cailah, bro), maka dua topik akan dipisah karena banyaknya hal menyebalkan seperti : banjirnya novel horror yang kubenci kurang kusukai. Jujur, aku lebih suka fantasi. Tapi kenapa yang nulis fantasi sedikit sekali?

Kalian bikin saingan aja... (ngeluh)

XXXXXXXXXXXXXXXXXXXXX

Btw, This is the new list of judgement :

___________________________________
Tema Horror Terfavorit ala Rohaluss :

Pemegang posisi pertama 2013 :
  Lucid Dream by Ziggy Z

Dalam posisi 2-5 berturut-turut :
[empty]

Kontestan yang muncul pada 2014 :
  1. Ghost Dormitory in Tokyo
  2. Ghost Dormitory in Sidney
  3. Haunted School
  4. Mysterious Murder (Soalnya detektif baru sedikit... titip sini yak!)
  5. Terrible Mission
  6. The Lagaziv
  7. Nightmare
  8. Ghost Dormitory in Paris
  9. (takut ada yang kelewatan, yah, nanti kuingat-ingat lagi)

Poin utama penjurian : Reasoning w/ Ghosts - tata penataan kalimat - Pacing - Konflik

___________________________________
Fantasy Book Terfavorit ala Rohaluss

Pemegang Posisi Pertama 2013 :
  Wonderworks by Ziggy Z

Dalam posisi 2-5 berturut-turut :
  Dream Traveler by Fauzi
  Magic Pearl by Billy Brilliant
  Solvite by Hilmy an Nabhany

Kontestan yang muncul :
1. Time Capsule
2. The Legend of Hell's Sword
3. Pangeran Mimpi Zera
4. Final Destiny
5. Absolute Zero
6. The Book of Black Spell
7. Sihir dan Manusia Serigala
8. Rumah Angker (karena menurutku lebih menjurus ke Fantasi)
9. Toriad
10. (Coba kuingat lagi, oke?)

Poin utama penjurian : Tata cara penataan kalimat, konflik, Aksi-reaksi, Pacing, Reasonability (?)

_________________________________
The Most Memoriable Character [Still not decided... berapa karakter, ya?]
Reward : [???]

1. Nadine (Lucid Dream)
2. Chris (Lucid Dream)
3. Haris (The Legend of Hell's Sword)
4. Arus Revoir (Absolute Zero)
5. Eleonor (Ghost Dormitory in Paris)
6. Amalia (Dream Traveler)
7. (Updating...)

Pemenangnya... mungkin 1:2 atau 1:3 entahlaaah...

__________________________________
The Most Un-Interesting... Paragraph (no, I'm just kidding)
(Tapi aku mau)

__________________________________
Cutest Couple! (...Pointless banget yak?)

1. Abbey x Adelfo (Wonderworks)
2. Nadine x Chris (Lucid Dream)
3. Aris x Amalia (Dream Traveler)
4. (updating...)

__________________________________
Epic Battle Award

1. Dream Traveler
2. Wonderworks
3. Sihir dan Manusia Serigala
4. Absolute Zero
5. The Lagaziv
6. (updating...)

__________________________________ 

Silahkan award lainnya... ayo dikomen-dikomen-dikomeeeen~

And, no. No Lagaziv in Cutest Couple. Just... no.

Sampai jumpa Oktober nanti, guys!


XOXO : Rohaluss~

Kamis, 04 September 2014

The Legend of Hell's Sword Anniversary (wut?)

Now, open your Twitter and celebrate First Anniversary of The Legend of Hell's Sword
Ftw : Rule 63 of Internet : "Jika ada karakter, baik jahat ataupun baik, akan ada selalu versi transgendernya."
YES. I'm not kidding. This is RULE OF INTERNET

Jarang-jarang aku ngerayain anniversary yang gak ada hubungannya dengan saya sendiri. Sial.

Ini gara-gara Wheza bilang ke aku supaya ikut ngeramein Anniversary yang aku yakin, bukunya enggak terbit bulan sekarang tapi dia maksa supaya anniversary-nya bulan ke 9 ini. Entah. Aku kurang tahu soal itu. Sungguh.

Aku tahu jelas kalau terbitan pertama TLHS bukan bulan ke 9. Bulan ke berapa? Entah. Itu kuis-nya, sayangku.

Tapi yang jelas, setengah terpaksa (eh?) aku ikut merayakan kesuksesan temanku sendiri.

Tapi aku gak suka dengan fanart biasa, jadi kutambahkan Rule 63rd of internet. Jangan tanya apa itu. Aku juga gak tau. Tapi ada. RULE OF INTERNET.

Bahkan Self-Fanservice juga termasuk... (oke, jangan nge-search)


Kembali ke topik TLHS First Anniversary!

Kalian bisa ikut meramaikan dengan cara yang ditulis di blog sang penulis! Okelah, mungkin bagi orang yang alergi hashtag sepertiku, enggak banget. Apalagi aku gak punya twitter. Tapi lakukan saja apa yang penulis itu katakan. Sungguh.

Nih, cara meramaikannya di tulis di blog wheza99 : ini link-nya bukan tulisan doang

Sedikit alasan kedua : Aku gak mau foto. GAKS.


Okelah. Ngomong-ngomong soal 2014 FANTASTEEN BATTLE : STRIKES AGAIN...

Kita cukupkan dengan sedikit (dikit? Sayang, itu banyak BANGET!!) Tambahan buku yang terbit di tahun ini. Aneh, kenapa sedikit sekali orang yang menulis kisah fantasi dan detektif padahal itu favoritku. Aku juga udah mulai eneq dengan "liat-hantu-gak-lari-ayo-tolongin-dia" dan "ya-ampun-hantu-itu-gak-berbahaya" atau sebagainya.

Sampai jumpa 1 bulan berikutnya, di ROHALUSS FANTASTEEN JUDGEMENT!!!


XOXO
From : AliaRohaluss~ | Ace of Light | AlveixGirl | MaMoonlight Orochi

Jumat, 29 Agustus 2014

FantasTeen...? [Penjelasan Jenis Novel Berdasarkan Jumlah Kata]

Beberapa bulan yang lalu, aku bertanya-tanya : FantasTeen itu apa, sih?

Guru Bahasa Indonesia di SMP-ku - beliau dipanggil Pak Sigit - mengatakan kalau buku dibawah 100 halaman itu novel pendek, karena terlalu pendek kalau disebut novel, terlalu panjang kalau disebut cerpen. Hal ini membuatku bertanya-tanya...

Selama ini aku berusaha nulis apaan?

Lalu, sekarang pertanyaan ini terjawab sudah. Aku menemukan posting (bahasa inggris, sih) tentang jenis tulisan berdasarkan jumlah kata dalam kisahnya. Wow. Ini belum juga menjawab pertanyaan tadi yang baru saja kukatakan...

NB :
Keterangan naskah FantasTeen : Spasi 1,5 -_-

Nomor |  Nama Buku             | Jumlah Kata           |   Perkiraan
1.          Short-short story         500 - 2500                 2-10 halaman
2.          Short Story                 2500-5000                 10-20 halaman
3.          Novelit                        7.000-25.000             28-100 halaman
4.          Novella                       17.500 - 40.000         70-160 halaman
5.          Novel cover kertas     35.000 - 80.000         140-320 halaman
6.          Novel Hardcover        25.000 - 150.000       100-600 halaman
7.          Humor Feature            300- 800                    2-4 halaman
8.          Op-Ed (Hah?)             500-1000                   2-5 halaman
9.          Review Buku               400-1000                   2-5 halaman
10.        Cerpen Majalah           800-3000                   4-12 halaman
11.        Artikel Majalah            2000-5000                 8-20 halaman
12.        Buku Nonfiksi              20.000-200.000         80-800 halaman
13.        Buku Resep (wow)      10.000-200.000         40-800 halaman
14.        Buku Young Adult       15.000- 80.000          60-320 halaman
15.        Puisi                            2-100 baris                 1-3 halaman


Jadi... FantasTeen, kalian termasuk apaan?

Lupakan. Aku hanya men-share saja

Selasa, 19 Agustus 2014

"Kamu pernah gila?" - Journal

Untuk kesekian kalinya, aku berharap aku enggak antisosial.

Maksudku, sungguh, hidupku kurang sreg kalau dengan orang-orang yang... *ahem* aneh. Aku tidak mengerti, apa aku ini tidak bisa berbaur atau memang aku tidak bisa berbicara dengan baik. Padahal sudah kelas sepuluh. Aneh... sungguh aneh.

Kejadian ini, maksudku, kejadian KONYOL dan BODOH ini terjadi setelah 17 agusutusan, tepatnya tanggal 18 kemarin saat lomba-lomba dimulai.

Pertama, aku datang jam 7.15 (untuk ukuran sekolah yang masuk 7.30, itu wajar, sih) dan buru-buru masuk ke kelas, sempet kepeleset di lorong tapi untungnya yang lain lagi siap-siap. (Petugas upacara yang baik...) Teman-temanku yang cewek, sisanya di kelas sebelah, ngegosip soal kakak kelas. Nah, aku gak tau soal kakak kelas yang mana mereka maksud.

Boro-boro, nama temen sekelas aja belum hafal! (Waduh, Al, udah 3 bulan, loh! Dasar Roh!)

Okelah, kita kesampingkan hal itu. Gak penting. Aku lalu duduk di pojok dekat tong sampah. Entahlah, aku nyaman di sana. Jangan dibayangin loh ya. Tong sampah di kelasku agak elit, kok. Gak kayak bak pasar induk. (Sejak kapan aku sekolah di pasar?) Aku mendengarkan kalimat mereka, setengah tidak kumengerti seakan hal yang dibicarakan mereka adalah hal-hal menyangkut kealienan. Sampai salah satu dari mereka berkata menyangkut 18 agustus-an...

"Baju gantinya warna apa?"

Responku langsung satu, "Emangnya kita harus bawa baju ganti?"

Teman-temanku cukup baik untuk mengatakan bahwa kita akan basah-basahan. No way. Bro. Seriously. Lebih parahnya lagi adalah...

"Nanti kita main di lapangan juga,"

GOD.

I. HATE. COURT. PLAY (bener gak sih?)

Kenapa gak ada yang ngasih tahu aku, sih?!

Mereka bilang dengan enteng bahwa itu semua karena aku gak punya apa-itu-yang-mereka-sebut L*NE (sensor biar gereget). Boro-boro, sih. Hape aja belum punya...

Nah, pokoknya, setelah itu, upacara, dan gak ada hal spesial...

Lombanya, nih, yang bikin aku malu banget, tapi konyol.


Intinya, sih, di lomba ini, dikelompokin dan disuruh nyusun puzzle 500 keping. 50x36 cm dan emang GAK ada yang selesai. Sumpah. Gak ada. Rata-rata cuma 1/4 bagian, dan beberapa kurang dari itu. Tapi guru-guru ada yang menawarkan untuk melanjutkan puzzle itu.

Aku langsung angkat tangan.

Kakak kelas di kelompokku langsung salut.

Sebenarnya aku punya 5 alasan kenapa aku memilih berada di kelas dan melanjutkan puzzle yang teman-temanku bilang "terkutuk" itu.

1. Aku benci permainan lapangan
2. Gak bawa baju ganti
3. Aku suka permainan otak
4. Belum puas dengan hasilnya
5. Kalau ada pilihan antara menyiksa otak dengan puzzle gila ini atau menyiksa diri sendiri mencoba mengingat teman-temanku di kelompok dan diabaikan... aku memilih pilihan pertama.

Serius. Aku bahkan gak inget siapa aja teman sekelompokku 5 menit setelah mencoba menyusun puzzle itu. Selain cowok sekelas yang duduknya dua kursi dariku dan wajah kakak kelas laki-laki yang gelap dan khas itu. Aku bakal lupa wajahku sendiri kalau gak ada cermin, jadi hal itu normal. Aduh, nama asliku siapa? Siapa aku? Dimana ini? (gak segitunya kali -_-)

Aku pernah manggil temen sekelas sendiri dengan sebutan 'Kakak' saking pelupanya diriku. Padahal duduknya pas di belakang aku. True story yang memalukan diriku sendiri, tapi itu diceritakan nanti lain kali.

Kembali ke puzzle...

Banyak kejadian konyol yang terjadi saat menyusun puzzle itu. Termasuk yang di judul, itu paling kocak, aku masih terkekeh saat berusaha menceritakan kejadian itu. Lagi.


1. Teman-temanku yang masuk-keluar kelas (ngambil minum atau naro baju) jadi lebih peduli padaku. 

Yah, wroth it.

Friends : 'Kenapa gak keluar?'
Me : '(nunjuk puzzle) belum kelar'
Friends : 'Niat amat' atau 'Gila' atau 'Padahal seru, loh, di luar' (lalu ambil minum/naro baju dan matiin/nyalain lampu, keluar kelas)
Me : (kadang) 'Gak suka permainan lapangan. Mending di sini'

Yaudah. Gitu doang, tapi serasa artis.

_________________________________________________

2. Gak sadar waktu (heran, kenapa aku begitu anteng di depan puzzle?)

Temen (sekelompok) : Belum selesai juga?
Me : Belum (masih 30 persen, mungkin kurang dari itu)
Tem (sek) : Udah istirahat, gak makan dulu?
Me : Nunggu istirahat makan siang aja...
[Hening, lalu aku liat jam]
Me : (Ke kantin dulu... cabut)
_________________________________________________

3. "Pernah gila?"

[Temen-temen ricuh di kelas, semuanya cowok dan aku sendiri cewek]

Temen A : Kamu niat banget
Me : Bantuin kalau mau, jangan ribut! Susunin langitnya, lah (note : emang bagian biru doang yang memusingkan) aku gak suka bagian itu.

[Temen A dan B langsung turun tangan, lalu kerja bentar]

Temen A : Kamu nyusun ini gak bosen gitu?
Me : Seru, malah.
Temen B : [ngasihin potongan puzzle]
Me : Makasih, (pasang) kalian ngebantu banget.
Temen A : Apanya, sih, yang seru dari ini? Aku udah puyeng ngeliatnya juga.
Me : (suaraku ilang atau apalah, aku gak tau )Ah, itu, seru aja gitu, nyusun ginian sambil (aku juga lupa aku ngomong apa)
Temen A : (bingung) Ngomong ke siapa?
Me : (niat bercanda) Hahaha... aku sering ngomong sendiri kalau udah mulai gila, tenang aja. Udah biasa.
Temen A : (Kaget, lalu dengan heran bertanya padaku) Kamu pernah gila?
Me : (Dengan spontan bego langsung menjawab) Pernah.

[Temen A dan B langsung cabut ke lapangan padahal game-nya dimulai sekitar 10-15 menit lagi]

True story, dan ini alasan kenapa aku takut ngomong sama orang. Ini juga alasan kedua aku merasa forever alone. Alasan kedua juga aku takut ketemu sama penulis FantasTeen. That will be awkward. I don't have talking skill in real life.

So, don't bother trying to find me, even I said 'Anak Lembang'. I can write for you for tips but I can't talk to you...
_____________________________________________________

4. Temenku ikut gila
[Hening, aku terlalu fokus ke puzzle, sebelum/sesudah kejadian nomor 3]
Temen XYZ : Oh?! Ada Alia?! Gila, aku habis ganti celana di sini!
Me : (terlalu kaget untuk ngerespon, temen aku yang itu cowok -_-)

Bonus : (Ngapain juga kamu ganti di kelas?!)

Serasa Kuroko dari Kuroko no Basuke, gitu, tapi dalam skenario paling ancur.
_____________________________________________________

5. Semakin gila karena kejadian 4 terulang lagi dengan skenario lebih ancur.

[40 persen selesai, lagi nyari kepingan pantulan air di danau. Dapet feel-nya, serasa master of puzzle gitu sampai...]

Temen XYZ : (basah, habis main air) Al! Ganti di sini, ya! Jangan liat!
Me : (Konsentrasi buyar) (Facepalm)

Ini pertama kalinya aku sekelas sama cowok setelah 3 tahun. Argh. Boys. Really?

____________________________________________________

Oke, hasilnya dari penyusunan itu semua adalah... (jengjengjeng)

In the end, dari jam 9 sampai jam 2.30-an, puzzle itu hanya terususun sekitar 250 keping dan aku tidak berhasil. Saudara, aku tidak berhasil. Padahal udah dibantuin.

Tapi aku dipuji karena niat dan aku punya cerita yang konyol untuk kalian.

Yah, saatnya pergi. *Rides Naga Indosiar* *Sampai jumpa, saudara!*

Sabtu, 16 Agustus 2014

My Story... Contains Yaoi?!! DAMMIT!!!

Oke, 1 minggu sebelum aku akan mengirim naskahku. Sekarang aku baru sadar bahwa ada hal bodoh di dalam novelku yang tidak sengaja kumasukan.

Yaoi.

Kalau kalian tidak tahu apa itu Yaoi, jangan search di internet atau kalian bakal menyesal.

Yang tau, sudahlah. Nge-ship jangan berlebihan.


Jadi, ceritanya begini :

Aku membuat karakter pria berambut hitam yang manis dan memiliki masa lalu yang gelap. Penyihir yang memegang satu kutukan yang membuatnya membunuh setiap penyihir yang ia sentuh. Lalu nanti akan bertemu dengan wanita nonsihir... pemburu penyihir berbahaya yang cantik. Pengguna pistol besi, dan dia waktu melihat si karakter pria, dia percaya bahwa pria itu sedang mencari penawar kutukan (bener sih) dan akhirnya membantu. Di akhir cerita, mereka memang berpisah dengan perasaan aneh mengganjal di pikiran mereka.

Aku berpikir lagi. Ini FantasTeen. Terlalu banyak romance, dan aku mual sendiri. Gak. Myrlina Sharon Shooterstars diubah menjadi cowok. Cowok brutal *masih* pemburu penyihir berbahaya dengan alasan berbeda.

Niatnya sih, bromance. Friendship gitu.

Tapi si karakter transgender ini (namanya Shara - diambil dari nama tengah karakter yang gak jadi) emang keliatannya agak... over protektif. Dia juga agak sembrono. Kelihatannya jadi agak...

TIDAAAK!!! *Mati*

Tapi lupakan. Jangan ada satupun dari kalian menganggap Shara adalah karakter cewek atau bahkan Yaoi. Kecuali aku memang harus membantai kalian satu per satu.

Just Sayin' XD

Minggu, 03 Agustus 2014

Defrosted Chapter 3

Gila, file ilang, mudik 5 hari, argh, pokoknya susah, deh! Gak sempet bikin ilustrasinya (jadi menyusul) tapi silahkan enjoy chapter 3!


Defrosted Chapter 3 : Apa yang Terjadi pada Klan Musim Dingin?

Sennia berlari mengikuti aura aneh yang menariknya. Dia lupa membawa jubahnya, lupa menggunakan sepatu salju, dan dia juga lupa membawa lentera. Berkali-kali, ia terperosok salju, menjatuhkan benda bersinar dari sakunya tanpa sengaja.

Dia akhirnya menemukan Demor, berdiri di depan gadis es yang menangis keras. Dia bahkan tidak mau repot untuk sekedar menenangkan gadis itu. Hanya berdiri dengan wajahnya yang (menurut Sennia) dingin itu!

“Demoooor!! Kau bodoh atau apa?!!” teriak Sennia, mendorong keras punggung Demor. “Kamu apain dia?!”

Demor menarik nafas panjang, “Memberitahunya kenyataan. Dia dari klan musim dingin yang Ketua bicarakan beberapa musim lalu. Belasan elemental es yang diculik dari perkemahannya? Kau ingat?”

Sennia tentu saja mengingatnya. Beberapa musim lalu, tepatnya musim gugur tahun lalu dimana elemental es baru saja bersiap mendapatkan kekuatannya kembali, makhluk berderak yang memiliki mata merah menyala menangkap mereka hidup-hidup. Entah kemana. Puluhan klan elemental diculik dengan cara yang sama.

Hanya tersisa beberapa klan elemental, dan mereka berkumpul di tempat yang jauh untuk balas dendam. Gossip mengatakan balas dendam, namun sepertinya kata paling tepat adalah bersembunyi dan bertahan hidup. Mereka sudah seakan punah. Atau mereka sudah menyatu dengan kelompok pengelana dan klan lain?

Sennia tidak tahu. Sennia seharusnya tahu, tapi dia masih terlalu muda untuk terlibat urusan Elemental sungguhan. Ayahnya pergi dan menitipkannya pada klan pengelana musim semi. Lalu, menghilang dalam urusan Elemental.

Gadis ini mungkin memang elemental. Auranya yang terasa berbeda, suara tangisannya yang menggetarkan udara, dan rambutnya yang berwarna abnormal itu menunjukkan bahwa dia seorang elemental. Tapi klan itu? Klan itu tidak tersisa sama sekali! Jika gadis itu tahu, mungkin dia akan mengamuk...

Sennia berusaha menggilangkan bayangan kematian dari kepala gadis itu, “Mungkin enggak, kan?! Ada puluhan klan musim dingin di daerah pegunungan seperti ini!”

“Hanya satu klan elemental es yang ada di dunia,” nada Demor masih datar. “Kau pernah tahu kalau elemental membuat dirinya mati sementara dengan menyelubungi dirinya dengan element-nya.”

“Mati sementara?! Untuk apa, dia kan-?”

“Aku sudah pernah bilang,” Demor mendesis. “Untuk bersembunyi.”

Sennia langsung menutup mulutnya setelah kepintarannya kalah oleh Demor, “Kita tidak boleh meninggalkan dia di sini. Apalagi...”

“Aku tidak mau membawa seseorang yang cengeng ke kelompok kita, menghambat saja,” Demor lagi-lagi memotong tajam. “Aku duluan. Yang penting aku sudah mengatakannya bahwa klan es sudah mati.”

-Defrosted-

Butuh beberapa menit bagi Sennia untuk menenangkan gadis elemental itu sambil menahan dingin. Jubahnya, jaketnya, bahkan ia salah menggunakan sepatu. Sebagai tabib muda, dia sudah cukup kebal dingin, sehingga ia meminjamkan baju hangatnya pada anak-anak yang sakit. Tapi udara di sekitar turun drastis setelah Demor membuat seorang elemental menangis. Yah, di saat yang buruk seperti ini, pria bodoh macam apa yang membuat wanita menangis? Di tengah lautan es seperti ini pula!

“Jangan dengarkan Demor, dia itu sinting,” Sennia berkata dengan sedikit berbisik. “Dia selalu saja dingin pada semua orang!”

“Tapi seekor Demon memang selalu menyeret hati manusia pada kegelap... tadi kamu bilang apa?” tanya gadis itu, lirih. “Aku...”

Sennia menghela nafas, “Shock membuat kepalamu berpikir lamban, ya?”

Gadis itu hanya tersenyum paksa, “tidak apa-apa.”

Lalu, diam. Sennia memeluk kedua lututnya, menjaganya supaya tetap hangat walau... yah, hampir tidak membantu sama sekali. Matahari sudah hampir terbenam. Udara terasa menipis. Bahkan, asap dari perkemahan sudah mulai terlihat. Mereka sudah menyalakan api unggun. Demor pasti sedang memotong daging buruannya – tugas pria di kelompok – dan membakarnya di api.

Sennia lapar, namun ia tidak mau meninggalkan seorang elemental disini sendirian. Apalagi setelah pembantaian elemental yang terjadi akhir-akhir ini.

“Aku harus pulang,” gadis itu berdiri. “...sebelum gelap.”

Sennia mau menahannya, namun gadis itu melanjutkan, “Aku harus memastikannya. Harus.

“Kau mau pergi kemana?”

Sennia menoleh, diikuti gadis tersebut. Demor berjalan mendekat, melepaskan jubah berburunya dan memberikannya pada gadis itu. Demor tanpa sengaja melihat telinga gadis itu, lalu menarik nafas panjang.

Demor menggerakan tangannya dan memberi isyarat mulut dengan cepat, sampai-sampai Sennia tidak dapat membacanya.

“Ketuamu mengundangku makan malam?” Ulang gadis itu. “Apa akan merepotkan?”

Sennia menganga, tidak percaya bahwa gadis itu dapat mengerti.  Lalu, Demor mengangguk, dan memberikan kode melalui gerakan mulutnya lagi. Tenang, namun wajahnya masih sangat dingin.

“Kalau begitu, tidak apa-apa,” gadis itu mengangguk lemah. “Aku akan ikut.”

Lalu, gadis itu berjalan terlebih dahulu ke arah perkemahan. Demor menatap Sennia, lalu tersenyum sombong.

“Kau mau kedinginan di sana?”

Sennia menggerutu, “Dasar kau ini!!”

-Defrosted-

Sennia tidak begitu percaya hal ini. Demor bersikap aneh di depan gadis itu. Aneh, sangat aneh. Dia seakan tidak peduli namun... yah, entahlah. Demor tidak pernah bersikap sebodoh itu di depan siapapun. Apalagi wanita yang baru ditemuinya.

Tidak adil!

Lalu, Sennia memukul dirinya sendiri. Astaga! Kenapa aku berpikir hal itu tidak adil? Apa yang salah denganku?

“Sennia, kamu sudah ‘mengecek’ hal-hal itu?”

Sennia menoleh, lalu berdiri, “Ketua! Maaf, aku-”

“Demor mengatakan padaku bahwa telinga Crilys membeku, sehingga tidak dapat mendengar dengan baik,” Ketua kelompok lalu menepuk pundak Sennia. “Tabib, kuserahkan ini padamu nanti.”

“Nanti?” tanya Sennia. “Tunggu, Paman! Darimana paman tahu namanya?”

“Ah, Sennia, kamu bergabung baru setengah tahun,” Suara ketua sedikit melembut. “Kami bersahabat dengan klan es itu sudah cukup lama. Dia adalah Crilys Aerith Frosta. Aku mengenalnya, bahkan saat dia masih berupa bola cahaya yang lemah...”

“Jadi hanya aku yang tidak tahu dia?” tanya Sennia.

“Hanya kamu dan Demor,” ketua menegaskan. “Yah, dia sudah tumbuh sekarang. Beberapa bahkan tidak mengenalinya sampai Crilys berbicara. Nah, sebelum itu, ada yang mau kamu sampaikan padaku?”

Sennia mengatupkan mulutnya, lalu berbisik pelan, “Demor bersikap aneh padanya.”

“Ah, itu karena mereka sama.”

Sennia terkejut, “Sama?”

“Kami menemukan Demor tiga tahun yang lalu,” ketua melanjutkan. “Klan-nya dibantai habis oleh besi bermata merah yang bergerak dengan tenaga api. Kami menemukannya dalam keadaan babak belur.”

Sennia diam-diam melirik Demor, yang membuka kancing jaketnya di depan api, memasak daging buruan dan memanaskan air. Dia bahkan tidak meninggalkan pisaunya di tenda penyimpanan senjata. Alat-alat bertarung dan berburunya selalu ia bawa kemanapun. Dia menatap api seakan menatap musuh.

“Lalu, setelah bangun, ia berpikir kami adalah penjual budak, sehingga ia kabur ke kampung halamannya, mendapati segalanya sudah...”

“Aku mengerti,” Sennia memotong, membayangkannya saja sudah membuatnya merasa kasihan.

“Dia hanya tidak ingin gadis itu merasakan hal yang sama. Walaupun sikapnya seperti itu, dialah yang paling mengerti semua anggota kelompok,” Ketua ikut memandangi Demor yang berkerja di depan api.


“Aku tidak tahu...” bisik Sennia. “...Tapi setelah kulihat lagi, dia berusaha menutupi lukanya dengan wajah dan sikapnya itu...”

Sabtu, 26 Juli 2014

FantasTeen Quiz Part 1 : Genderbention!

Suatu hari, penyihir Rohaluss berencana membuat sihir baru dengan ramuannya. Namun, karena kekurangan ide, ia mencoba mengeluarkan beberapa karakter dalam buku fiksi untuk diwawancarai.

Namun, itu menjadi kesalahan fatal bagi penyihir tersebut.

Akibat berusaha mengeluarka tiga karakter sekaligus, ketiga karakter yang menjadi nyata itu tanpa sengaja menabrak lemari! Botol ramuan terlarang yang diciptakan penyihir itu pecah! Satu-satunya obat penawar adalah dengan cara mengembalikannya ke dunianya... tapi kalau gagal, mereka akan menjadi seperti itu selamanya!

Bisakah kalian membantu penyihir Rohaluss mengembalikan mereka?

Quiz level : * (Max lv *****)

Jawaban dikirim ke : rohaluss_writing@yahoo.com dalam subject JawabanFTQ#01

10 orang pertama yang betul gak akan dapet apa-apa :v tapi namanya bakal ditulis dibawah

Selamat menjawab, semuanya!

Ralat : DON'T COMMENT BELLOW!!
Ngasih clue masih boleh ^^

PETUNJUK!! Dari tiga karakter di atas :

1. Hanya satu yang berasal dari genere horror

2. Hanya satu yang bukan merupakan karakter utama

3. Ketiganya terkena ramuan (Efek sampingnya... keliatan, kan?)

4. Hanya dua orang yang muncul di cover-nya sendiri

5. Satu orang berkerja pada media pers, sisanya murid

6. Salah satu dari mereka, akibat ramuan tersebut, kehilangan tato yang seharusnya ada di tangannya

7. Salah satu dari mereka juga seharusnya memiliki luka bakar di pelipisnya.

Ramuan itu selain mengubah mereka, apa ramuan itu juga mengobati luka?

Hint-nya sudah banyak, tuh. Ada yang mau jawab?

Orang-orang yang berhasil menjawab ketiga orang itu... (oh,  ya. Sertakan nama di e-mail, boleh samaran) :

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

Kamis, 24 Juli 2014

Animation test part 2 : Dammit... Flash...

Masih ingat aku mencoba membuat Animasi dari Fanfiction The Legend of Hell's Sword?

Bad news : Flash aku gak jalan...

NOOOOO!!!

Kenapa aplikasi di komputerku gak jalan pas aku mau pakai?!!

Urghh...

Sumpah, nyebelin banget...

By the way, versi beta sudah jadi. Tapi kusarankan kalian baca ceritanya dulu atau... tunggu Fanfiction versi good-nya dulu.

Selasa, 22 Juli 2014

Fanfict Animation Test! The Legend Of Hell's Sword by Wheza

Animation Fanfiction Test (?)

Story, Screenwriting, Animation (?), and (almost) everything by : Rohaluss

Character, real storyline, and everything else belongs to Wheza

Featuring : The Legend of Hell's Sword

(Yup. Karena aku lupa dimana aku naro file Defrosted dan astaganaga - WOY, SIAPA YANG NGEHAPUS NASKAH NOVEL AKU?!!)

Spoiler bellow :








Tadinya mau bikin trailer full color... (Bahkan sempet screenwriting dan script-nya)

Tapi ada kendala-nya... dan kendala paling memalukan, sebenarnya.

Skill gambar aku masih pas-pasan *eh

Dammit, background. Y U So hard?!!

*plak*


Jadi, sebagai gantinya, aku membuat sebuah kisah (gaje, sebenarnya) fanfiction. Soal ceritanya gimana, tunggu tanggal tayangnya. Tadinya mau bikin nangis, tapi aku gak bisa bawa suasana. Yasudah. Bakal jadi interactive comic (a.k.a Flash Comic) atau beneran jadi animasi...

Tergantung nanti.

Habis, kalau kamu betul-betul tahu bagaimana cara membuat animasi, kamu akan tahu kenapa. Animasi terdiri dari ratusan (bahkan ratus ribuan) gambar yang berganti sekitar 12-60 kali per detik. Untuk animasi ukuran HD, ya, bisa nyampe 120 gambar PER DETIK (sial :v)

Kendala 2 kalau betul-betul jadi animasi : gak ada pengisi suara

Ace dan Alvy gak mau ngasih suara mereka. Plus, gak ada alat perekamnya. Ah, dasar gak modal nih anak. Pokoknya, kalau beneran jadi animasi... silahkan, yang mau bikin versi dengan suaranya, boleh.

Kendala ketiga : Kurangnya pengalaman.

Kalau boleh bilang, ini percobaan animasi pertamaku. Pake tool seadanya, lagi (Paint tool SAI, Flash). Banyak yang bilang, 'Oi, pake photoshop aja, lebih bagus'. Namun apa daya, gua gak ngerti tool-nya sama sekali. Mau bagaimana lagi? Hahaha...

Okay, until next time!!

Aku tidak sabar untuk menyiksa karakter orang membuat animasi Fanfiction pertamaku! (Kabur sebelum Wheza melihat)

Note :
1. Chapter Defrosted akan diundur (karena hilang)
2. Kalau jadi flashcomic, akan diunduh di DeviantArt, dan kalau jadi video... aku bakal buat channel... mungkin. Tunggu pemberitahuan selanjutnya!

Kamis, 03 Juli 2014

Buku Bestseller (tidak) Selalu Buku Bagus

Hanya ingin memberi tahu kalian semua bahwa tidak semua buku Bestseller memiliki cerita bagus...

Oke, kalian yang membenciku karena aku tukang bacot cerita, aku sungguh-sungguh mengatakannya. Bukan cuma aku yang ngomong gitu. Beberapa buku best seller sebenarnya tidak layak mendapatkan gelar itu.

Kita langsung bacot saja satu buku yang... aku yakin kalian pernah dengar. Buku ini bestseller, dielu-elukan, memiliki empat buku (Saga, atau trilogi? Entah, aku lupa) dan... yah, diangkat menjadi film. Siap-siap mendapat hati yang terguncang dengan judul buku ini karena aku juga baru sadar setelah orang-orang membangunkanku dari kebutaan ini. Buku yang bestseller namun terkenal karena Tema saja...

The Twilight Saga

Kalian yang di belakang langsung berteriak dan melempariku, ITU BUKU BAGUS!! Oke, aku tahu reaksi kalian. Aku juga kaget saat aku memilih untuk membaca review-nya. Kalian tahu apa yang kutemukan? Ratusan review tentang betapa buruk novel ini sebagai novel romance.

Serius.

Kalian bisa cek sendiri.

Aku juga setelah baca 100 halaman, buku itu hilang. Tapi aku tidak menyesal. Sedikitpun tidak. Tidak seperti kehilangan buku FantasTeen bagus dari loker buku kesayanganku. Aku malah cuma bilang, 'oh, hilang?' lalu kembali membaca novel baru.

Berikut adalah alasan kenapa Twilight Saga dibenci orang-orang :

1. Enggak ada plot yang jelas selain cewek yang mau dapet pacar
I mean, seriously, Bella. Get. A. Life.

Kalau kalian perhatikan, plot kisah ini cuma terpusat pada dia. Konflik? Oke, Jacob muncul di buku kedua, tapi itu buku kedua...

2. Mary Sue dan Gary Sue dan Marty Sue di mana-mana
Mari kita deskripsikan Bella dan Edward dan potong mereka menjadi berapa bagian.

Bella : Wanita cantik yang bisa menarik hati seorang vampir. Pertama, manusia memikat makhluk yang (katanya) paling ganteng dan cantik. Hel-loooh?! Entah Edward adalah vampir paling buta atau semua cewek vampir itu buruk rupa. Kuasumsikan dia memiliki pilihan c. Bella wanita yang sangat cantik, walaupun penulisnya berkata dia adalah cewek 'biasa'. (Di beberapa bagian, banyak cowok yang menyukai dia... spoiler : bahkan gurunya!)

Dua, terlalu bergantung pada pria. Apa-apa 'Ed, tolong aku!' dan sebagainya, dan sebagainya, dan sebagainya. Aku tidak menganggap ini negatif karena pembaca indonesia suka yang kayak gini. Sinetronitis.

Edward : Over-possesive boyfriend (amit-amit punya pacar ginian) vampire yang selalu dan selalu mengatakan pada Bella 'Menjauhlah. Aku berbahaya'. Oke, cowok normal gak bilang gitu. Biasanya mereka menjauh dan bla-bla-bla. (Gak punya temen cowok, tapi aku tahu cowok gak gitu)

Sekarang, (maaf spoiler dikit, tapi ini yang paling menjijikan) Cowok macam apa yang masuk ke kamar cewek lewat jendela cuma buat liatin dia tidur (plus bukan suami-istri)?! Dan cewek macam apa yang menganggap itu romantis?! Itu stalking, un-allowed entry, dan kasus kriminal menjijikan yang pernah kudengar.

Dan masih banyak lagi hal yang membuatku tidak mau baca.

Bahkan ada satu blog yang menjelaskan betapa buruk buku itu! [LINK] Ternyata skill menulis-nya enggak setara dengan penulis muda di sini! (Ohok, aku merasa tua)


Jadi, semuanya, sekali lagi, Best Seller tidak selalu bagus.

Tapi jadi menggoda untuk kubeli dan kubacot di-review di blog ini. *evil laugh*

Senin, 30 Juni 2014

These Awkward Momment...

Kumpulan curhatan pendek, kebanyakan true story namun didramatisir.

__________________________________________

Waktu wisuda, kamu harus tahu betapa malunya aku berdiri di depan dengan kebaya dan sepatu slope. Gila, pegel abiisss!! Aku di depan, berdiri, wajah memerah, dan seakan ada orang yang mau meledakan bangunan di belakangku. Rasanya mau kabur, lari, terus kembali di depan laptop sambil menunggu hal yang takkan pernah datang. Itu enggak penting, tapi, yah, of course it's bad... jari kakiku sakit X(

__________________________________________

Entah mana yang sekarang kuanggap mimpi : seseorang berhasil menebak nama asliku (gyaaaah!! O////O) dan menjadi teman di Facebook atau... aku masih belum selesai mengedit ceritaku karena aku terlalu banyak mengomentari buku dan berusaha untuk membuat buku yang sempurna. Dua-duanya sama mengejutkannya... namun ironisnya, dua-duanya true story. Sekarang aku terdengar seperti anak payah yang suka ngebacot karya orang...

I'm going to die because of stupidness... sigh...

__________________________________________

Oke, kali ini extreamly true story yang kedengarannya menyebalkan. Bersiaplah! Jangan baca kalau kalian seorang penulis : Aku telah membaca kisah FantasTeen yang menyebalkan dan... oh, astaga, aku harus menahan diri untuk tidak menghubungi penulisnya dan berkata aku benci tulisannya! Aku tidak akan membahas judulnya maupun penulisnya. Tapi kalau buku itu bestseller, biar kuledakan kepalaku! *bawa shotgun, acungin ke kepala*

__________________________________________

Aku sudah cukup lelah dengan mengedit, namun aku tahu kisahku tidak bagus. Aku terus bertanya apakah aku harus menyerah atau tidak. Aku ingin, namun penolakan kedua berakibat fatal bagi diriku sendiri. Aku kehilangan kepercayaan diri. Entah kenapa. Kepalaku bisa menggambarkan penolakan ketigaku... Tanganku mati rasa. Yah, nightmare? Some dream meant to be destroyed? Or it's just my weakness? Aku tidak tahu...

Aku tidak tahu lagi...

__________________________________________

Aku berencana membuat kisah fantasi dengan saudaraku, yang namanya tidak perlu disebut, di bulan ramadhan. Tapi... sigh, aku selalu tidak punya waktu... sial.

__________________________________________

Aku lapaaaar.... Lapeer D: Perutku kosong, dan rasanya seperti ruang hampa menempati tubuhku. Mati rasaaa!! Sudahlah. Gaje, dasar.

__________________________________________

Aku pembaca FantasTeen, sementara adikku yang realistik lebih memilih PBC. Sebelum membeli, kita saling menunjukkan buku yang kita pilih. Lalu kita beli beberapa saja. And here is the awkward(est) momment I had :

Aku bisa menggambar : setidaknya basic, lah, walau gak bagus-bagus amat. Jadi, ini beneran kerasa awkward saat aku melihat kesalahan kecil ilustrator dalam cover buku yang dibeli adikku... -_-

Seharusnya aku enggak bisa gambar... seharusnya aku enggak bisa gambar... *runyem jadinya, kan?

Kamis, 26 Juni 2014

Bloody Memory : Opinion... eh, Review Singkat

FantasTeen Lux : Bloody Memory


(Dunno apa ini review, masukan, atau opini, pikir sendiri)


Setelah membaca buku itu, aku bangun jam tiga pagi.

Entahlah. Aku tidak bisa tidur lagi dan kembali menggeliat di tempat tidur. Aku mengambil segelas air dan ke kamar mandi. Berusaha menenangkan kakiku yang entah kenapa mau berlari. Bagaimana mungkin aku tidak bisa tidur karena cerita itu? Aku Cuma baca setengahnya. Enggak ada orang yang mau baca cerpen horror saat mengantuk kalau cara penulisannya seperti itu...

Woy, ini bukan cerita hantu. Woles. Ini beneran. Aku yakin tadi sebelum tidur aku membaca cerita karya Sucia (penulis Ghost Dormitory), Hilmy an Nabhany (penulis Solvite – ya, dan aku sekarang menyesal), dan karya redaksi.

Oke, sudah kusebutkan aku menyesal setelah membaca kisah mereka berdua. Aku yakin kalian tertawa. Tapi kalian harus tahu. Kukira, Hilmy (kak, atau mungkin tidak – apa kita seumuran?) tidak akan berkembang sepesat itu sejak novel Solvite yang *ahem* kurang menarik. Kalaupun ia begitu, pasti membutuhkan waktu yang lama! Paragraf berantakan, tulisan yang kurang baku...

tapi aku salah. Aku lupa kalau dia itu cowok.

Cowok itu jarang nulis. Sekalinya iya, ada dua kemungkinan :
a.   Langsung bagus dan jadi dewa (macamnya Kak Fauzi : dua dari dua buku yang aku beli mengesankan ^^. Sayang Genere Fantasy enggak dilirik orang kebanyakan)
b.   Jelek awalnya, tapi berkembang dengan pesat (Iya, Hil. Kamu. Iya, kamu. Aku minta maaf.)


Dan soal Sucia, penulis bestseller Ghost Dormitory, aku justru heran. Kok, bisa-bisanya dia melakukan kesalahan yang enggak dilakuan di buku yang pernah ia tulis? Apa jangan-jangan dia enggak pernah dikasih masukan? Maksudku, dia penulis Bestseller. How can you? Tidak bermaksud membandingkanmu dengan cowok – aku tahu kalian berbeda.

Tapi kalian diterbitkan hampir di tahun yang sama, dan sekarang skill Hilmy yang dulu di bawah kamu sekarang hampir setara. Serius! Aku yakin bentar lagi dia ngelampauin seseorang.



Back to other stories : Masih di Bloody Memory dan kubaca subuh ini.

Ziggy : Aku enggak akan komentar banyak soal Kak Ziggy. Kupikir satu-satunya buku horror di FantasTeen yang bener-bener deserved buat dapet bestseller itu Lucid Dream – memang. Plot twist, writing skill yang improved sejak Wonderworks terbit, dan plot-nya cukup keren. Entah kapan aku bisa menyusulnya.

Percayalah, awalnya, aku membeli Bloody Memory karena dia.


Sartav : Masih dengan keunikan writing-nya di Time Capsule – multiple POV yang menarik. Skill-nya juga naik, walaupun enggak se-drastis itu. Pertahankan perkembanganmu, nak (baca dengan irama nenek tua).

(Aku sebenarnya diam-diam curiga dia ini penulis FanFiction. Jarang ada novel dengan multiple POV yang berbeda-beda dalam satu chapter kecuali, yah, FF writers.)

Thumbs up for you! Write more, please?


Dienda : Aku belum pernah membaca bukumu. Belum. Aku jadi tidak tahu apakah kamu berkembang atau tidak. Just... think about that yourself. Satu-satunya tips dariku untuknya hanya sebatas character making. Buat karakter yang lebih tiga dimensi, and I am sure your story will be more awesome.


Huda : Neither I can comment about improvement here. Belum. Cara mendeskripsikanmu cukup unik, tapi kurang konsisten. Lima paragraf pertama baku, sisanya non-formal, baku lagi, nonformal... Hahaha... Overall, good story with good motive, so keep it up!


Sucia : Oke, maaf sebelumnya aku sudah kasar. Sure thing, Plot ada perkembangan pesat. (Selamat!)

Tapi, sungguh, writing skill-mu... menurun. Maksudku – sungguh – typo di paragraf kedua? Entah typo atau aku yang berlebihan, just... lakukan editing sebelum mengirim naskah. Jangan lakukan kesalahan itu lagi hanya karena kamu sudah bestseller.

Kamu sedang menulis point of view orang pertama. Jangan lupakan kata kepunyaan. Kakak Perempuanku. Sama-sama. Jangan diulangi, ya!

Penulis juga melakukan kesalahan – baiklah... Aku setidaknya mempelajari sesuatu darimu. 


Medina : Oh, kali ini juga gak bisa ngasih tips. Aku enggak tahu kesalahanmu dimana :-) Hehe. Mungkin judulnya aja yang bikin aku bingung sama...dua halaman terakhir dari ceritamu, ada sesuatu – paragraf yang hilang atau kamu lupa, semacamnya. Awalnya udah bagus, loh!


Hilmy : Yeah. I’m sorry. Aku kaget anda cepat sekali dalam perkembangan skill menulis. Aku mau bilang apa, ya? Kayaknya kamu memang sudah hobi atau bakat self-learning kamu bagus. Atau kamu les atau *plak* LUPAKAN.

Tajam dan terus terang – itu hal yang membuatmu lebih cocok di novel hantu daripada novel Fantasi. (Walaupun aku suka fantasi...) Plot, it’s always the same. Cool and Classic. Penyakit penulis-mu pada anime-tis hilang, tapi jangan jadi Captain Obvious juga, dong -_-“


Ninis : Ahaha... kesalahan yang sama dengan Sucia. Cek halaman 131 paragraf hampir terakhir. Sisanya, ceritamu bagus. Bagus banget, malah. Kali ini lebih bagus dari cerita-cerita sebelumnya. Lain kali hati-hati, ya! (Btw, kasihan banget si Ir? teganya dirimu :( hehe...)


And here it goes!! Three best story in this book versi Rohaluss! (Karya redaksi dihilangkan supaya adil)

1. Ninis : Sobekan Gaun Putih

2. Ziggy : Kenangan Berdarah Rumah Tua

3. Huda : Revenge for Killer Love (coba diperbaiki bahasa inggris-nya -_-")


Next : Jawa Jejawen Lux short review (Setelah menyelesaikan request, kegilaan, naskahku, ilustrasi dan buku lainnya)

Rabu, 25 Juni 2014

Defrosted Chapter 2

Wow, telat banget, ya? Anyway, enjoy the Chapter 2 of Defrosted ~

And I said to myself : WUT?!
Harusnya itu nangis...
Defrosted Chapter 2

Gadis itu berlari mengikuti firasatnya dan sisa ingatannya. Jantungnya tidak dapat berhenti berdetak. ia ketakutan, namun ia tidak ingat kenapa. Air matanya tidak bisa berhenti. Alih-alih kedinginan, ia merasa badannya terbakar – seperti ditusuk besi membara dari belakang berulang kali.

Tiba-tiba, kakinya terperosok sesuatu yang tertimbun salju. Kepalanya membentur sesuatu yang keras di dalam salju, dan setelah itu, rasa sakit itu menghilang. Ia dapat berhenti menangis, tidak merasakan rasa sakit yang membuatnya berlari. Entah mengapa, ia merasa salju ini seakan-akan memeluknya, memberikannya kehangatan dan ketenangan...

Lalu, ia tertawa.


Demor merenyit saat melihat gadis bodoh itu membenamkan wajahnya di dalam salju dengan posisi seperti kue manusia jahe (hanya saja lebih idiot). Dia mendekati tubuh gadis itu, mencoba untuk tidak mengganggunya, apapun yang ia lakukan.

Tertawa setelah terjatuh. Akan masuk akal jika ia mentertawakan dirinya sendiri setelah melukai kepalanya.

“Hei, elemental,” Demor menepuk punggung gadis itu.

Gadis itu terlonjak kaget. Ia berguling menjauh seperti kayu dan tanpa sengaja menabrakan pungggungnya dengan pohon. Dia sempat mengaduh sebelum buru-buru berdiri kaku.

“Kau ini kenapa? Lari setelah melihatku, menangis setelah es-mu dipecahkan, dan sekarang kau menatapku seakan aku ini monster,” Demor menghela nafas. “Jangan bilang aku ini menyeramkan bagimu.”

“Tanganmu kasar...” gadis itu memainkan tangannya. “...kasar seperti kerikil...”

Itu kasar. Apa kau pernah belajar sopan santun?”

“Aku tahu tanganmu kasar,” gadis itu mengangguk. “Siapa kamu?”

Orang yang baru saja kau teriaki sebagai monster lima menit lalu dan hampir kau bunuh dengan sihir es-mu yang tidak normal. Juga orang yang sama dengan yang baru saja kau ejek. Apa itu cukup untuk memperkenalkan diri? Jika tidak, izinkan aku membekukanmu lagi dan mereka ulang adegan tadi.

“Namaku Demor dari Kelompok Pengelana Musim Semi.”

“Kelompok pengelana musim semi? Tapi ini musim dingin,” gadis itu kebingungan. “Ini... salju dimana-mana dan... kalian lupa cara pergi dari sini?”

Demor mengeraskan tangannya, “Itu hanya sekedar nama, dasar bodoh. Bukan berarti kami mengitari dunia untuk musim semi – kami lebih sering menetap dan pindah kalau cuaca buruk, musibah alam, dan buruan langka. Kami melakukan itu untuk bertahan hidup.”

“Tapi klan-ku adalah klan musim dingin. Kami mengelilingi dunia karena kami terbiasa dengan-”

“Kalau begitu, kita berbeda,” potong Demor sebelum ia harus mendengarkan orang lain. “Siapa namamu?”

“...um, Frosta... nama margaku Frosta,” lirih gadis itu, kurang yakin. “Frena? Um...”

Bodoh, Demor mengumpat dalam hati, lalu menyilangkan tangan.

“Kamu kedinginan?” tanya gadis itu.

“Tidak, aku menunggumu menjawab pertanyaanku. Tentu saja aku kedinginan. Aku bukan wanita musim dingin yang melompat kesana kemari  tanpa alas kaki dan baju tipis,”

“Um...” Gadis itu menatap kedua kakinya, malu. “Kamu bisa kembali ke klan milikmu sekarang. Aku akan pulang sendiri.”

“Jangan per-” lalu, Demor berhenti. Astaga. Aku hanya perlu untuk melarangnya kembali ke tempat itu, kenapa sulit sekali?!

“Aku... aku ingat pohon ini. Perkemahan klan-ku dekat,” gadis itu berbalik.

“Tidak ada asap api dari arah sana,” kata Demor.

Gadis itu hanya diam. Pundaknya menegang, dan secara tidak sadar ia memainkan jari-jarinya. Dia menatap Demor, lalu tersenyum dengan paksa. Matanya sudah mulai berkaca-kaca.

“Klan-ku memang tidak menyalakan api unggun walaupun musim dingin,”

“Tapi kalian menggunakannya untuk memasak, bukan? Ayolah. Jangan pura-pura. Kamu sudah tahu semuanya sejak kau bangun dari es itu.”

Tetesan air mengalir di pipi gadis itu, “Tapi...”

“Ingatan keluarga elemental terhubung satu sama lain. Kau melihatnya. Mereka sudah-”

“Itu tidak mungkin!!!” teriak gadis itu. “Itu tidak mungkin terjadi, aku-”

“Aku bicara kenyataan,”  Demor mengulurkan tangannya. “Kami mendengar sekumpulan elemental es diburu beberapa tahun yang lalu. Kamu mungkin satu-satunya yang-”

Gadis itu terduduk, dengan wajah ketakutan.

Lalu, ia menangis.



“Sennia, kau berlebihan,” ucap ketua. “Demor takkan pergi terlalu jauh, kau tak perlu khawatir...”

“Ayolah, aku ini, kan, tabib utama kelompok ini,” Sennia mengambil tombaknya. “Demor pasti terluka di suatu tempat. Dia lamaaa sekali! Aku, kan, jadinya...”

khawatir?” sambung wanita di belakang. “Jadi selama ini...”

“Tidaaak!” Sennia menggelengkan kepalanya kuat-kuat. “Dengan cowok hitam berambut cokelat itu?! Tidak – tidak akan pernaaaah!!”

Hening.

“Aku sungguh-sungguh! Aku lebih suka dia mati daripada hidup!!”

“Kalau begitu, kau tidak perlu keberatan untuk menunggu di sini,”

“Tapi-”

Suara Sennia terpotong karena aura aneh yang ia rasakan. Aura yang menahan nafas dan memaksa berhembus pada saat yang bersamaan. Rasa sakit di dada yang tak dapat dikisahkan. Suara tipis seperti angin namun menyiratkan kekhawatiran. Aura yang membuat Sennia menitikan air mata tanpa sebab...

Tangisan Elemental.

“Sennia?”

Sennia menghapus air matanya, “Aku harus mengecek sesuatu.