Jumat, 28 Agustus 2015

Regrets, oh Regrets vs Reasons....

...Stupid.

I mean, really. Really stupid.

Aku udah mulai nulis chapter pertama dari naskah keempat (pertama dan kedua pernah ditolak penerbit dan aku enggak mau bicarain lagi) saya. Kenapa enggak ke-dua puluh satu? Karena kebanyakan ceritaku enggak selesai dan enggak mau diterbitin. Jadi, ya, ini yang keempat.

Dan saya edit naskah ketiga hari ini supaya bisa dikirim minggu pagi.

Tahu apa yang terjadi?

Aku sadar tulisan aku di calon novel saya, Regrets, terhitung jelek. Jika dibandingkan dengan tulisan saya yang keempat, berjudul Reasons, tentu saja. kau tahu betapa buruknya itu?

Sekarang aku gila, pingin ngedit ulang cerita ketiga aku, tapi mungkin itu akan memakan waktu sebulan. Sialnya, Sebulan lagi NaNoWriMo. Aku perlu menyiapkan ide selama sebulan supaya tahun ini aku bisa tuntas menulis 50.000 kata! Ah, sial, kenapa aku sadar tulisan aku jelek pas waktunya NaNoWriMo.

Tapi itu patut disyukuri sedikit, bukan?

Artinya aku ada impruv.

...ah, aku pingin bilang buku pertama aku enggak akan semaksimal buku kedua, but that'll be a lie. Regrets bakal sengaja naro 2 kesalahan major (karena aku enggak tau cara memperbaikinya) tapi, ya... gitulah.

Kan bisa dijadiin tutorial : Cara Salah Menulis dari Kesalahan Saya Sendiri

Duh.

Kok jadi pengakuan dosa gini?

Udah ya, Rohaluss out. Udah malem mau bobok terus ngedit lagi.

Senin, 24 Agustus 2015

Well, I Lose. WE BOTH LOSE.

Inget pas aku pernah bilang aku dan Iru lomba menulis bersama?

Yah... berita buruk. Aku kalah.

KITA BERDUA kalah. Enggak ada yang selesai. Sekarang aku harus memberikan hadiah untuknya. Dia juga, tapi ya... entahlah. Aku ikut cuma buat semangat nulis.

Jadi, ini hadiah yang aku kasih ke Iru-kun. Hope you like it, because I DON'T. I HAVE TO CHANGE HIS HAIR COLOR TWICE, DAMMIT.
Still, it's worth of it
Do you guys like him?