Selasa, 31 Maret 2015

Ah, Yes, About The Fanart...

Aku tidak tahu berapa lama kalian menunggu Fanart Absolute Zero dan The Mysterious Murder yang kujanjikan.

Insya allah, bulan April ini atau bulan depannya, Mei (Ulang tahun Rohie! Wooo!).

April aku lagi mau fokus NaNoWriMo Camp. Ada yang ikutan juga? Rohie-tan, Wheza-kun dan Iru-kun (wait, aku ketularan Weaboo-nya) ikut dalam acara menulis dalam sebulan penuh ini. Apa dia akan ikut? Hm... Wheza suka lupa tanggal dan Iru-kun sudah mengatakan bahwa dia hanya akan ikut setengah jalan. Do'a kan aku semuanya!!

And, for concept, aku akan coba :

1. Absolute Zero
Arus Revoir, dengan kamera di tangan, bersembunyi di balik gedung, agak melirik. Mungkin hal yang paling berkesan dari kisah ini (selain kematiannya) adalah kisah seorang wartawan yang mengoyak tabir kebohongan media massa.

(seriously, tho, aku sebenarnya bingung karena Fauzi. FantasTeen itu novel remaja, kan? Kalau kalian gali novel ini lebih dalam... spoilers 'Kisahnya tentang konspirasi media massa, perang global, penipuan rakyat menggunakan media... ini novel temanya berat abis')

2. Mysterious Murder
Aku ingin menggambarkan pria perenggut jantung. Itu aja, sih. Mungkin sambil menunduk, menatap tajam yang melihat dengan mata yang warnanya kontras.


That's it. Kalau eksekusinya gagal, yaudah, deh. Aku udah capek. Dadah, semuanya! Rohie mau tidur sejenak sambil nulis novel...

Rabu, 25 Maret 2015

Mengkhawatirkan Skill Bahasa Inggris...

Tiba-tiba aja, blog ini diisi sesuatu yang serius bukan main. Haha. Enggak, ini emang serius. Harusnya tempat ini diisi update buku FantasTeen dan perjalanan seorang Rohie alias Rohaluss untuk menulis sebuah novel.

Tapi aku harus nulis ini. Harus.

Dimulai dari mana, ya?

Ah, kejadian itu aja, deh. Biar gak garing cerita di blog ini.

Aku adalah salah satu dari sekian banyak orang di sekolahku yang bisa menggambar dengan lumayan bagus. Kalian harus catat itu.

Hari itu, kami disuruh duduk, dengan kakak kelas dan teman sekelas digabung dalam satu kelompok berjumlah minimal 5 orang. Aku duduk bersama dua kakak kelasku. Sayangnya, aku angkatan kedua, jadi belum ada adik kelas.

Sang guru ini menyuruh kami menulis dua kelebihan dan satu kekurangan teman dan kakak kelas yang satu kelompok denganku. Sampai sekarang masih bagus, ya. Dalam bahasa inggris. Oke, tidak masalah.

Kami mulai menulis! Sret-sret-sret...

Lalu, kita disuruh membaca apa kelebihan dan kekurangan yang ditulis kakak kelas dan teman sekelasku. Sebenarnya, tidak mengejutkan kalau mereka menulis 'lack of social'-blablabla dan yang paling parah, 'Always go alone, sit and do nothing, until everyone thinks you are weird'. Eh.. Hei... yang bener aja...

Tapi yang paling parah, ada dua orang (DUA, mind you) yang nulis kelebihanku itu 'A good drawer'.

Drawer.

Drawer.

Bukan artist, bukan illustrator, tapi DRAWER. Bentar, kawan. Sejak kapan aku berubah menjadi LACI?! And to top of it, teman-teman sekelasku enggak ada yang ngaku itu tulisannya!

Berarti... kakak kelas, you don't...


Ah, aside of that, minggu berikutnya kita juga disuruh mengerjakan soal bahasa inggris 60 biji pake standar apa, gitu. TO, lah, katanya. Aku sih, yang lumayan bisa bahasa inggris enjoy-enjoy aja. Toh, soalnya A-B-C-D, pilihan ganda, dan itu emang agak sulit sedikit. Lebih susah daripada TOEFL, tapi namanya juga ICAS. TOEFL waktunya lebih banyak, dan soalnya standar grammatical gitu, agak mirip UN dikit.

Nah, ICAS, ada potongan karya Shakesphere di tengah-tengah soalnya.

Serius. Kita pake ICAS yang tahun 2012 paket G, difoto kopi buat soal TO. Tapi bukan berarti itu sulit, loh. Ada yang gampang, ada yang menjebak, ada yang bikin tableflip setengah mati, tapi enggak jadi alasan berhenti di nomor dua puluh, kan?

*sigh*

Tidak, aku berhasil menjawab semua soalnya, walaupun ada 10 soal yang 'ngebatik'.

Serius.

Mungkin cuma aku, tapi sekarang aku mulai mengkhawatirkan skill berbahasa inggrisku dan teman-temanku...