Senin, 23 Juni 2014

Rohaluss Journal 24-06-14 [Mengirim Naskah?]

Wow, guys, I am so stupid and I can't explain. Semua itu terjadi dari kemarin sore...


Good news is : Kakak sumber inspirasi-ku pulang! Whoooo!! Let's write a GEREGET setoriiiii~


Bad things : baca di bawah.

Jam empat, aku menyalakan netbook kesayanganku dan berniat menyelesaikan novelku yang pernah ditolak penerbit. Setelah me-review bukuku sendiri dan menemukan 18 kesalahan FATAL, (bold, italic, underline, capslock, kurang apa lagi?) baiklah, aku setuju bukuku tidak layak terbit waktu itu. Sekarang akan berbeda. Aku meyakinkan diriku sendiri.

Lalu, aku mematikan koneksi internet supaya aku bisa fokus. (Catat, ya. Soalnya ini paling aneh)

Jam lima, atau sekitar maghrib, aku selesai menulis! (Yeah, finaly!) Aku mulai proof editing (mengecek typo, kalimat salah, ekspresi karakter dan paragraf kurang efektif) sampai waktunya shalat dan beristirahat. Setelah itu, aku melakukan oral edit tahap pertama... dan itu memakan waktu yang lama.

Lalu menulis siniopsis dan menentukan judul! Aku begitu bodoh sampai lupa merencanakan judul (ahaha ^^v memang payah). Parahnya, aku hampir melupakan makan malam dan aku tidak melihat jam. Kakakku mengajakku menonton film, dan (sekali lagi) lupa melihat jam.

Ini semua terjadi di pertengahan film. Perutku mendadak sakit. Panas dan rasanya ingin muntah, entahlah. Aku tidak dapat menjelaskan dengan jelas. Kakiku mendadak lemas. Lalu, aku melihat jam.

Hampir jam sepuluh malam.

Aku punya penyakit yang kalau aku tidur melewati jam sembilan, rasanya perutku agak enggak enak. Setengah sepuluh masih enggak apa-apa, tapi aku lebih suka cari aman. Dan ini, melewati jam tidur DAN lupa men-save data di netbook yang low battery DAN aku lupa menyalakan koneksi internet lagi.

(soal koneksi internet, kebodohanku pagi hari.)

Aku berusaha untuk tidur dengan perut terasa mendidih (lebay) dan kaki yang kedinginan. Salah satu kerugian tinggal di kaki gunung :( . Beberapa menit kemudian, kepalaku berkecamuk ide aneh yang membuatku semakin tidak bisa tidur. Kalian pernah denger Boyband Group of Crimefighters? Aku ngebayangin lima cowok nari dan beberapa orang lainnya mencari narkoba. Itu gila.

Dan aku lupa bilang ke seseorang aku gak bisa online.

Sekarang aku merasa bersalah dan semakin tidak bisa tidur.

Aku berjalan menuju kamar mandi, menenangkan diri sejenak. Lalu, aku mengambil tambahan selimut (masih dengan perut sakit) dan baru bisa lebih tenang.


Oke, kembali ke tanggal sekarang (24 Juni). Aku bangun agak kesiangan. Tenggorokanku sakit, tapi aku bersyukur perutku sudah mulai membaik. Pokoknya, ada acara pagi (makan, nge-cek Dragonvale, main Zenonia 4 dan 5 kalau gak salah, dsb) dan aku bermaksud membuka internet buat minta maaf.

Aku sempet panik karena gak bisa connect to internet. Padahal aku tinggal nyalain dulu koneksinya :v. Serasa orang gila. Sumpah,

Aku sedang merancang jadwal. Pertama, aku harus membeli kertas HVS A4 untuk mencetak naskahku, membeli kaset untuk mengirim naskah bentuk digital, membeli es krim mochi untuk menenangkan diri karena sekarang kakiku masih terasa buruk dan kaku, dan yoghurt! Jangan lupakan rasa asam yang membantuku menulis. Setelah itu semua, saatnya pergi ke tukang pos dan mengirim naskah.

Itu kalau apatis-mode aku enggak lagi on.

Sekarang, kebodohan aku dimulai lagi. Setelah sarapan, aku melihat kopi di atas meja dan tergiur mendadak untuk menyeduhnya. Aku lupa bahwa kopi dapat memicu rasa sakit perutku dan beberapa saat yang lalu, perutku terasa panas.


Karena perutku sakit, masalah di kepalaku dan kekhawatiranku muncul lagi, seperti :

Astaga, aku harus mengetik perkenalan diriku nanti di naskah dan meminta penerbit merahasiakan namaku.

Dan menggambar untuk menggantikan foto profil... (bukan masalah besar, tapi kepikiran)

Sudahlah. Kulanjutkan besok saja (eeeh?!!)

Dan sekarang, aku bener-bener bingung mau ngasih judul ceritaku apaan... (keliatan begonya, nih.)

Apa aku harus oral editing sekali lagi? Tapi aku malu O///O (soalnya oral edit adalah dimana penulis membacakan keras-keras naskahnya. Bertujuan untuk mencoba menjadi pembaca dan memperbaiki dimana kalimat yang membuat lidah terpeleset atau kalimat sulit dibaca. Tidak penting bagi ceritanya, namun... ya, sejak ditolak dua kali berturut-turut, aku memilih berhati-hati sedikit. Saking hebatnya, aku sempat proof edit 7 kali saat pertengahan menulis dan oral editing 3 kali saat semua orang diluar rumah. I know. Crazy, am I?  -_-")

Kasihan orang itu. Aku lupa bilang sungguhan aku sedang fokus (gak penting banget, kan?) -_-

Siniposisnya kurang gereget, nih! (hal yang paling wajar bagiku)


Oke, kalian sudah mendengar curhatanku. Sekarang, tolong doakan naskah yang satu ini keterima. Kalau enggak, penolakan naskah ketiga akan menjadi cerita yang bagus XD

Karena aku berencana mengirimkannya bulan ini, kalau keterima, 3 bulan lagi jadi sebelum Oktober! Aku mau karakterku menjadi pembawa acara RFJ!!

(awkward...)

Sudahlah. Forget it. Seriously.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar