Rabu, 28 Oktober 2015

Reasons : Update 2 (Curcol First Reader, Antara 2 Orang Yang Pernah Membantu Saya)

Iru : Oi, ini narasi serbatau jangan serbatahu banget. Coba terbatas satu karakter aja biar gak bingung yang baca.

Me : ...DAMMIT, SATU LAGI KELEMAHAN SAYA YANG KAMU TEMUKAN


Oke, jadi ada hebatnya kamu mendapatkan seorang First Reader yang lebih hebat daripada kamu. Satu, kamu belajar. Dua, kamu lebih cepat berkembang. Tiga, kamu dapet temen yang bisa kamu caci balik kalau dia seandainya nulis cerita.

Nope. Just kidding.

Tapi ada benernya.

Dan astaga, aku terbiasa dengan Point Of View Orang Ketiga Serbatahu.

Sekarang aku mungkin akan membiarkan POV Orang Ketiga SOKSerbatahu ini supaya ada perkembangan novel. And you can judge me from that. Karena... karena aku males usaha :v

Gak. Aku punya tiga alasan.

Satu, malas.

Dua, aku enggak tau caranya nulis POV 3rd Person Terbatas.

Tiga. Aku KADANG enggak tau Iruhan ini serius atau enggak, soalnya dia komentar kayak abang CinemaSins lagi mantengin blockbuster movie. Agak nyebelin, ada benernya, bingung mau diapain sampai harus 'difermentasi' (a.k.a mengolah ulang ide tersebut, didiamkan sambil dimatangkan baik-baik) sebelum diolah kembali.

But it resulted in better story, kita bisa mentertawakan novel ini dan kita saling bertukar ilmu dan... dan banyak lagi. Jadi First Reader macam dia tuh sebenernya cuma perlu dimengerti dan harus kuat dikomentarin tajam.

Karena dia orang baik.

Tapi jadi rindu FR Wheza dimana dia lebih banyak ngasih encouragement. Kerasa gitu bedanya antara dibimbing oleh dua orang yang berbeda. Satu orang adalah 'orang yang menghajar kamu supaya kamu tambah kuat' dan seorang lagi 'yang menuntun kamu supaya kamu bisa lebih maju'.

Wheza juga baik.

...Jadi...

Dan disini saya sadar betapa pentingnya peran First Reader.

Kalau enggak ada Wheza, aku udah berhenti nulis dua tahun lalu.

Sementara itu, enggak ada Iru aku enggak akan bisa nyelesain satu ceritapun.



Uh, jadi curcol gini? Curcolnya mirip pula dengan curcol sebelumnya.

Biarkanlah.

Pokoknya mengedit Reasons ini beneran jadi tantangan yang besar dan aku bisa bikin episode dua dari 'Tolong Jangan Tiru Kesalahan Saya' dot com

And Re-Build dari kesalahan di Regrets. Aku juga gak bisa diskusiin ini sama Iruhan ataupun Wheza, mereka sibuk akhir-akhir ini... mungkin.

Catatan lain dari perkembangan naskah Reasons : ...Sialan, aku perlu banyak latihan,



And another notes : Iklan bentar

Support Alief Wheza by BUYING HIS BOOKS (yay)
The Legend Of Hell's Sword
Halte Angker
Jawa Jejawen
Ghost Dormitory in Madrid
     Don't forget to visit his blog! : wheza99.blogspot.com
                                               

Visit Iruhan Special Review Pake Saos Sambel dan Pedes Gila di :
tofixamockingbook.blogspot.com

Uh, dan kalau dia udah nulis buku saya kasih tahu kalian semua. IRU CEPETAN SELESAIN ITU PROYEK, AKU JANJI ENGGAK AKAN GANGGU KAMU SOALNYA NASKAH KEENAM BAKALAN ANCUR TOTAL. SO NOPE. SAMPAI JANUARI KECUALI KAMU PENASARAN AKHIRNYA NOVEL HORROR-THRILLER AKU JADINYA GIMANA.

Oke, jadi intinya saya nyindir dua FR saya di sini dan saya mau kabur sebelum salah satu atau salah dua dari mereka sadar. Rohie out!

*Ya, kalau saya post artinya saya juga mau mereka tahu*
*Uh, complicated banget ya?*


*Dasar cewek*

2 komentar:

  1. LOL, kalo gua yg jadi FR ceritamu gak bakalan ada yg jadi

    Ending post ini mirip kelakuan 85% protagonist2 di shoujo manga wwwww

    BalasHapus
    Balasan
    1. *Cough* Well, saya cewek mas. Khan shoujo manga itu sterotype cw pada umumnya. :v

      Tapi saya cukup maskulin untuk nyumpah di chatroom.

      Hapus